Adapun kaum 'Ad maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. Adapun kaun Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong(lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal diantara mereka. (QS. Al-Haaqqah: 6-8)
Kaum lain yang dihancurkan dan disebutkan dalam berbagai surat dalam Al Qur'an adalah kaum 'Ad yang disebutkan setelah kaum Nuh. Nabi Hud yang diutus untuk kaum 'Ad memerintahkan kepada kaumnya , sebagaimana yang telah dikerjakan oleh para nabi, untuk beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dan mematuhinya ( Hud) sebagai Nabi pada waktu itu. Orang-orang menanggapinya dengan rasa permusuhan terhadap Hud. Mereka menuduhnya sebagai orang yang kurangajar, penuh dengan kebohongan dan berusaha untuh mengubah sistem yang telah berlangsung sejak para pendahulu mereka.
Dalam Surat Hud semua hal yang terjadi antara Hud dengan kaumnya diceritakan secara detail :
Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka Hud. Ia berkata;"Hai kaumku,sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?. Dan (dia berkata);"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunakan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Kaum 'Ad berkata;"Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perbuatanmu, dan kami tidak akan sekali-kali mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu." Hud menjawab ;'seungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawwakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku diatas jalan yang lurus." Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhamku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) ari azab yang berat. Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menantang(kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (yaitu) kaum Hud itu.( QS Hud 50-60).
Surat lain yang menyebutkan tentang kaum 'Ad adalah surat Asy- Syu'araa'. Dalam surat ini ditekankan sifat-sifat dari kaum 'Ad. Menurut surat ini kaum 'Ad adalah "orang-orang yang membangun tanda-tanda/monumen disetiap tempat yang tinggi" pan para anggota sukunya "membangun gedung-gedung yang indah dengan harapan mereka akan hidup didalamnya (selamanya)". Disamping itu, mereka mengerjakan kerusakan/kejahatan dan berkelakuan brutal. Ketika Hud memperingatkan kaumnya, mereka mengomentari kata-katanya sebagai "kebiasaan kuno". Mereka sangat yakin bahwa tidak ada hal yang akan terjadi terhadap mereka;
Kaum Hud telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka ;Mengapa kamu tidak bertaqwa. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul; keperccayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan sekali-kali aku tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kamu mmbuat benteng -benteng dengan maksud supaya kamu kekal (didunia?). Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang yang kejam dan bengis. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan bertaqwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatnag ternak dan anak-anak, dan kebun-kebun dan mata air, ssungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar". Mereka menjawab ;"Adalah sama saja bagi kami, aoakah kamu memberi nasehat atau tidak memberi nasehat, (agama kami) ini tidak lain hanmyalah adat kebiasaan orang dahulu, dan kami sekali-kali tidak akan di"azab". Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.(QS Asy Syu'araa' 123-140).
Kaumnya yang menunjukan permusuhan kepada Hud dan memberontak/melawan Allah, nyata-nyata dibinasakan. Badai pasir yang mengerikan membinasakan kaum 'Ad sebagaimana mereka "tidak pernah mengira".
Temuan Arkeologis Kota Iram
Pada permulaan tahun 1990 muncul keterangan pers dari beberapa Koran terkemuka di sunia yang mengemukakan;"Kota di Arabia Yang banyak diceritakan dalam sejarah Ditemukan", "Kota Legenda di Arab Ditemukan", "Ubar, Atlantis di padang pasir". Apa yang membuat temuan arkeologis ini membangkitkan minat adalah kenyataan bahwa kota ini yang juga disebut dalam Al Qur'an, sejak dahulu hingga saat ini banyak orang yang beranggapan bahwa kaum 'Ad sebagaimana diceritakan dalam Al Qur'an hanyalah sebuah legenda atau lokasi dimana 'Ad berada tidak akan pernah ditemukan, mereka tidak dapat menyembunyikan keheranannya atas penemuan ini. Penemuan kota ini yang hanya disebutkan dalam dongeng lisan Suku Badui, membangkitkan minat dan rasa keingintahuan yang besar.1
Nicholas Clapp, seorang arkeolog amatir yang menemukan kota legendaries yang disebutkan dalam Al Qur'an . Sebagai seorang Arabophile dan pencipta sebuah film dokumenter yang terpilih, Clapp telah menjumpai suku yang sangat menarik selama penelitiannya tentang sejarah Arabia. Buku ini berjudul "Arabia Felix" yang ditulis oleh seorang penulis Ingris bernama Bertram Thomas pada tahun 1932. Arabia Felix adalah sebuah roman yang menunjukkan tempat-tempat bagian selatan semenanjung Arabia dimana saat ini termasuk daerah Yaman dan sebagai besar Oman. Bangsa Yunani menyebut daerah ini "Eudaimon Arabia". Sarjana Arab abad pertengahan menyebutnya sebagai "Al-Yaman as-Saida" 2 . Semua penamaan tersebut berarti "Arabia yang Beruntung", karena orang-orang yang hidup didaerah tersebut dimasa lalu dikenal sebagai orang-orang yang paling beruntung pada jamannya. Apakah yang menjadi alasan bagi sebuah penunjukan seperti itu?.
Keberuntungan mereka adalah berkaitan dengan letak mereka yang strategis -bertindak selaku perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dengan tempat-tempat di sebelah Utara semenanjung Arab. Di samping itu orang-orang yang berdiam di daerah ini menghasilkan dan mendistribusikan "frankincense" sebuah aroma wangi-wangian dari getah/damar sejenis pohon langka yang menjadi barang yang sangat penting dalam masyarakat kuno, tanaman ini digunakan sebagai dupa (asap wangi) dalam bebagai acara religi/keagamaan. Pada sat itu, tanaman tesebut setidaknya sama berharganya seperti emas.
Seorang peneliti Inggris Thomas menyebutnya sebagai suku yang "beruntung", Ia dengan panjang lebar mengakui bahwa telah menemukan jejak bekas-bekas dari sebuah kota kuno yang dibangun oleh salah satu suku ini. 3 Kota ini dikenal dengan sebutan "Ubar" oleh suku Badui. Di dalam sebuah perjalanan yag dilakukan di daerah tersebut oleh suku Badui yang hidup di padang pasir telah menunjukan sebuah jalur usang dan menyataka bahwa jejak-jejak ini menuju ke arah kota kuno Ubar. Thomas yang menunjukkan keinginan besar dalam hal ini meninggal sebelum mampu menuntaskan penelitiannya.
Clapp yang mempelajari apa yang ditulis oleh Thomas sang peneliti Ingris, diyakinkan akan keberadaan kota yang hilang tersebut sebagaimana disebutkan dalam buku tersebut. Tanpa membuang waktu, Ia memulai penelitiannya.
Clapp mencoba dengan dua jalan untuk membuktikan keberadaan Ubar. Peertama, Ia menemukan bahwa jalan-jalan yang dikatakan oleh suku Badui benar-benar ada. Ia meminta kepada NASA (Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) untuk menyediakan foto/citra satelit dari daerah tersebut. Setelah melalui perjuangan yang panjang, Ia berhasil membujuk pihak yang berwenang untuk memotret daerah tersebut.4
Clap melanjutkan mempelajari naskah dan peta-peta kuno di perpustakan Huntington di California. Tujuannya adalah untuk menemukan peta dari daeah tesebut. Setelah melalui penelitian singkat, ia menemukan peta tersebut. Apa yng ditemukannya adalah sebuah peta yang digambar oleh Ptolomeus seorag ahli Geografi Yunani Mesir dari tahun 200 M. Dalam peta ini ditunjukan letak dari kota tua yang ditemukan di daeah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut.
Sementara itu. Ia menerima kabar bahwa gambar-gambar satelit yang diinginkannya telah diambil oleh NASA. Dalam gambar tersebut, bebeapa jejak kafilah menjadi nampak yang hal tersebut sulit untuk dikenali dengan menggunakan mata telanjang, namun hanya bisa dilihat sebagai satu kesatuan dari luar angkasa. Setelah membandingkan gambar-gambar dari satelit dengan peta tua yang ada ditangannya, akhirnya Clapp mencapai kesimpulan yang ia cari ; jejak-jejak dalam peta tua berhubungan dengan jejak-jejak dalam gambar yag diambil dengan satelit. Tujuan akhir dari jejak-jejak ini adalah tempat peninggalan sejarah yang luas yang ditengarai dadulunya merupakan sebuah kota.
Akhirnya lokasi kota legendaris yang menjadi subyek cerita-cerita lisan suku Badui diketemukan. Tidak berapa lama kemudian penggalian dimulai dan peninggalan dari sebuah kota mulai diangkat dari bawah gurun pasir. Demikianlah kota yang hilang sebagaimana disebutkan sebagai " Atlantis dari padang pasir, Ubar ".
Apakah hal tersebut membuktikan bahwa kota ini sebagai kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al Qur'an ?.
Saat itu juga reruntuhan-reruntuhan mulai dilakukan penggalian, ditengarai bahwa reruntuhan dari kota tersebut berupa pilar-pilar milik kaum 'Ad dan Iram seperti disebutkan dalam Al Qur'an, karena di berbagai susunan yang digali adalah menara yang merujuk/dihubungkan dengan yang ada dalam Al Qur'an. Dr. Zarins seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan bahwa selama menara-menara itu dianggap sebagai unsur yang menunjukkan ke-khas-an kota 'Ubar, dan selama Iram disebutkan mempunyai menara-menara atau tiang-tiang, maka, sejauh ini, itu merupakan bukti terkuat bahwa peningalan sejarah yang mereka gali adalah Iram, kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al Qur'an:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.( QS AL Fajr: 6-8).
CATATAN
1. Thomas H. Maugh II, "Ubar, Fabled Lost City, Found by LA Team", The Los Angelas Times, 5 February 1992.
2. Kamal Salibi, A History of Arabia, Caravan Books, l98O.
3. Bertram Thomas, Arabia Felix: Across the "Empty Quarter" of Arabia, New York: Schrieber's Sons 1932, hlm. 161.
4. Charlene Crabb, "Frankincense", Discover, January 1993.
1. Thomas H. Maugh II, "Ubar, Fabled Lost City, Found by LA Team", The Los Angelas Times, 5 February 1992.
2. Kamal Salibi, A History of Arabia, Caravan Books, l98O.
3. Bertram Thomas, Arabia Felix: Across the "Empty Quarter" of Arabia, New York: Schrieber's Sons 1932, hlm. 161.
4. Charlene Crabb, "Frankincense", Discover, January 1993.
untuk Dalam Alquran, terdapat sejumlah cerita yang mengisahkan kehancuran beberapa kaum (umat) karena tidak mau beriman kepada Allah. Di antaranya, kaum 'Ad (zaman Nabi Hud), umat Nabi Nuh, Tsamud (di zaman Nabi Saleh), Madyan (Nabi Syu'aib), dan kaum Ibrahim.
Pada kesempatan ini, Republika mencoba menurunkan laporan tentang kehancuran salah satu bangsa itu, yaitu kaum 'Ad serta di manakah dulunya keberadaan kaum (bangsa) tersebut.
Dalam Alquran, dijelaskan bahwa kehancuran kaum Nabi Hud ini disebabkan oleh angin (topan) yang lebat dan berlangsung selama tujuh malam delapan hari (QS Alhaaqqah: 6-8).
Hancurnya kaum yang durhaka kepada Allah SWT dan mendustakan Nabi Hud ini rupanya mengusik perhatian para peneliti untuk menguak kembali keberadaan dan sisa-sisa bangsa 'Ad ini.
Dalam berbagai upaya yang dilakukan, sejumlah peneliti mulai menemukan tanda-tanda sebagian umat terdahulu ini. Tahun 1990, beberapa koran terkemuka di dunia melaporkan temuan salah seorang peneliti yang bernama Nicholas Clapp, seorang arkeolog. Dalam sejumlah media itu, diberitakan keberadaan kaum 'Ad ini dengan headline besar. Seperti dikutip situs www.islamicity.com, berita-berita tersebut di antaranya menulis Fabled Lost Arabian City Found (Kota Legenda Arabia yang Hilang Telah Ditemukan), ada pula yang menuliskan Arabian City of Legend Found (Kota Legenda Arabia Ditemukan), dan The Atlantis of the Sands, Ubar (Ubar, Atlantis di Padang Pasir), dan sebagainya.
Penelitiannya tentang sejarah Arab merujuk pada Alquran dan karya peneliti Inggris yang bernama Bertram Thomas dengan judul Arabia Felix. Arabia Felix adalah sebuah ungkapan yang diberikan penguasa Romawi untuk bagian selatan semenanjung Arabia yang berarti Arabia yang beruntung. Dinamakan demikian karena keberadaan dan letaknya yang sangat strategis telah menjadi perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dan tempat-tempat di utara semenanjung Arab. Dan, orang-orang yang tinggal di daerah ini mampu memproduksi dan mendistribusikan frankincense (seperti gaharu--Red), sejenis getah wangi dari pohon yang sangat langka. Tanaman tersebut digunakan sebagai dupa dalam berbagai ritus keagamaan. Dan, harga tanaman ini pada saat itu sebanding dengan emas.
Dari ayat Alquran dan buku karangan Thomas ini, Nicholas Clapp menelusuri jejak sebuah kota kuno di bagian selatan semenanjung Arabia (termasuk Yaman dan Oman) bernama Ubar yang disebutkan dalam dongeng Suku Badui.
Dalam Alquran, kejadian atau peristiwa yang menghancurkan kaum 'Ad ini terjadi di Iram, salah satu kota di semenanjung Arabia. Setelah lokasi kota legendaris yang menjadi subjek cerita dongeng Suku Badui ini diketemukan, penggalian dilakukan untuk mengangkat peninggalan dari sebuah kota yang berada di bawah gurun pasir. Dari sini, kemudian ditemukan sejumlah bekas reruntuhan yang diyakini merupakan pilar-pilar dari bangunan menara yang dahulunya dimiliki kaum 'Ad dan Iram sebagaimana disebutkan dalam surat Alfajr ayat 6-8.
''Apakah kamu tidak memerhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan tinggi. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lainnya.'' (QS Alfajr: 6-8).
Berdasarkan keterangan dan data-data empirik tersebut, Clapp mencoba dua jalan untuk membuktikan keberadaan Ubar. Pertama, ia menemukan bahwa jalan-jalan yang dikatakan oleh Suku Badui benar-benar ada. Ia meminta kepada NASA (Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) untuk menyediakan foto atau citra satelit dari daerah tersebut. Setelah melalui perjuangan yang panjang, ia pun berhasil membujuk pihak yang berwenang untuk memotret daerah tersebut.
Selanjutnya, Clapp mempelajari naskah dan peta-peta kuno di Perpustakan Huntington di California untuk menemukan peta dari daerah tersebut. Ia berhasil menemukan sebuah peta yang digambar oleh Ptolomeus, seorang ahli geografi Yunani Mesir dari tahun 200 M. Dalam peta ini, ditunjukkan letak dari kota tua yang ditemukan di daerah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut.
Bahkan, hasil foto satelit NASA ditunjukkan adanya jejak kafilah yang tidak mungkin dikenali dengan mata telanjang. Setelah membandingkan gambar dari satelit dengan peta tua, akhirnya Clapp berkesimpulan bahwa jejak-jejak dalam peta tua berhubungan erat dengan gambar satelit. Lalu, ia mencari jejak peninggalan sejarah yang ada di daerah itu, yaitu sebuah kota sebagaimana dongeng Suku Badui.
Dari penelitian yang dilakukan Clapp dan gambar-gambar satelit, akhirnya ia berkesimpulan bahwa Ubar adalah kota tempat kaum 'Ad bermukim. Apalagi, setelah dilakukan penggalian, kota itu tampak berada di bawah pasir sedalam 12 meter. Yang lebih mengesankan lagi bagi Clapp, sisa-sisa peninggalan kaum 'Ad ini berupa pilar-pilar bangunan yang tinggi, sebagaimana diisyaratkan Alquran.
Dr Zarins, seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian, mengatakan bahwa selama menara-menara itu dianggap sebagai unsur yang menunjukkan kekhasan Kota Ubar dan selama Iram disebutkan mempunyai menara-menara atau tiang-tiang, maka sejauh ini hal itu merupakan bukti terkuat bahwa peninggalan sejarah yang mereka gali adalah Iram, kota kaum 'Ad yang disebut dalam Alquran. sya/dia/berbagai sumber
Peradaban Modern Kaum 'Ad
Salah satu jejak ditemukannya keberadaan peninggalan kaum 'Ad adalah pilar-pilar bangunan yang tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu, umat manusia, khususnya kaum 'Ad, sudah berperadaban sangat maju. Ini dibuktikan dengan pendirian bangunan yang menggunakan pilar sangat tinggi.
Banyak perdebatan mengenai ciri-ciri dari kaum 'Ad yang membangun kota Iram (Ubar) sebagai kemajuan peradaban mereka. Bahkan, tidak ada bukti sejarah ataupun arsip peradaban lama yang menunjukkan hal itu. Namun, Alquran telah mengatakan hal ini pada 14 abad yang silam.
Menurut sebuah sumber, tidak adanya catatan sejarah mengenai peradaban bangsa ini disebabkan kaum yang berdiam di Arabia Selatan (Yaman) ini selalu menjaga jarak dengan masyarakat lain yang hidup di Mesopotamia dan Timur Tengah.
Dalam Alquran, umat Nabi Hud ini dikenal sebagai umat yang sombong. Mereka juga tidak percaya dengan kenabian Hud. Mereka menyombongkan diri sebagai kaum yang kuat, tinggi besar perawakan tubuhnya (QS 41: 15), mendiami bangunan tinggi, istana-istana dan benteng yang dibangun di atas perbukitan (QS 26: 128-129), suka menyiksa dengan kejam (QS 26: 130), mempunyai banyak keturunan, hewan ternak, kebun, dan mata air (QS 26: 133-134).
Kaum 'Ad diperkirakan hidup antara abad ke-20 sebelum masehi (SM). Alquran menyebutkan, kaum ini ada sesudah kaum Luth dan Tsamud. Kaum Luth semasa dengan Ibrahim sekitar abad 17-18 SM. Sedangkan, kaum Tsamud sekitar abad ke-8 SM. Mereka ('Ad) diperkirakan hidup pada tahun 2000 SM. Namun, ada pula yang menyatakan abad ke-23 SM, 13 SM, dan sebelum masa Nabi Musa. sya/berbagai sumber
Orang Hadramaut Diperkirakan Keturunan Kaum 'Ad
Orang Hadramaut (Yaman) diduga merupakan anak cucu dan keturunan dari kaum 'Ad. Dugaan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan secara mendalam mengenai peradaban yang didirikan kaum 'Ad di Ubar, Yaman Selatan.
Harun Yahya dalam situsnya tentang bangsa-bangsa yang musnah menyebutkan, di Yaman Selatan, terdapat empat kaum yang hidup sebelum saat ini. Keempat kaum itu adalah Hadramaut, Sabaean (Saba), Minaean, dan Qatabaean. Keempat kaum ini, dalam waktu yang singkat, berada dalam satu pemerintahan dan dalam suatu daerah yang saling berdekatan.
Banyak ilmuwan kontemporer mengatakan bahwa kaum 'Ad telah memasuki satu periode transformasi dan kemudian muncul kembali ke dalam panggung sejarah. Dr Mikhail H Rahman, seorang peneliti dari University of Ohio, merasa yakin bahwa kaum 'Ad adalah nenek moyang dari Hadramaut, Saba, dan empat kaum yang pernah hidup di Yaman Selatan.
Seorang penulis Yunani bernama Pliny menghubungkan suku ini sebagai "Adramitai" yang berarti Hadrami. Akhiran dalam bahasa Yunani adalah suffiks-kata benda, kata benda "adram" mungkin merupakan perubahan dari kata "ad-i ram" sebagaimana disebutkan dalam Alquran.
Ptolomeus, seorang ahli geografi YunanI (150-100 SM), menunjukkan bahwa di sebelah selatan Semenanjung Arabia adalah tempat di mana kaum yang disebut "Adramitai" pernah hidup. Daerah yang sampai sekarang dikenal dengan nama Hadramaut. Ibu kota negara Hadrami, Shabwah, terletak di sebelah barat Lembah Hadramaut. Berdasarkan berbagai legenda tua, disebutkan bahwa makam Nabi Hud yang diutus sebagai nabi oleh kaum 'Ad terletak di Hadramaut.
Faktor lain yang cenderung membenarkan pemikiran bahwa Hadramaut adalah penerus dari kaum 'Ad adalah kekayaan mereka. Bangsa Yunani menegaskan bahwa Hadramites (orang Hadramaut) sebagai "suku bangsa yang terkaya di dunia". Catatan sejarah mengatakan bahwa Hadramites sangat maju dalam pertanian wewangian, salah satu yang paling berharga pada waktu itu. Mereka telah membangun daerah-daeah baru yang digunakan untuk menanam dan memperluas penggunaannya. Hasil pertanian dari Hadramites lebih banyak daripada produksi wewangian tersebut di masa kini.
Apa yang telah ditemukan dalam penggalian yang dilakukan di Shabwah yang dahulunya dikenal sebagai ibu kota Hadramite sangatlah menarik. Dalam penggalian yang dimulai pada tahun 1975, sangatlah sulit bagi para ahli arkeologi untuk mencapai sisa-sisa/reruntuhan dari kota tersebut karena terkubur di bawah gurun pasir yang sangat dalam. Temuan yang dihasilkan itu diakhiri penggalian yang sangatlah menakjubkan. Kota tua yang digali adalah salah satu temuan terbesar dan menarik yang ditemukan saat ini. Kota yang dikelilingi oleh tembok dinyatakan lebih luas daripada berbagai situs kuno lainnya di Yaman dan istananya dikenal sebagai bangunan yang sangat menakjubkan. sya/harunyahya.com/kem
Sumber: www.republika.co.id/berita/35918/Kaum_Ad_Atlantis_di_Padang_Pasir
Baru-baru ini dalam kegiatan eksplorasi gas digurun pasir di Arab tenggara, ditemukan sebuah tengkorak dengan ukuran yang sangat luar biasa. Wilayah gurun pasir ini disebut juga sebagai wilayah kosong. Penemuan ini ditemukan oleh tim eksplolasi ARAMCO.
Seperti tertulis dalam Al-Quran bahwa Allah (SWT) pernah menciptakan manusia dengan ukuran yang luar biasa. Mereka adalah kaum Aad dimana Nabi Hud (AS) diutus. Mereka sangat tinggi, besar dan kuat sebagaimana mereka mampu menumbangkan batang pohon hanya dengan menggunakan tangan. Kaum Aad kemudian membangkang perintah Allah (SWT) dan nabi dan mereka melanggar batas-batas yang telah digariskan Allah (SWT). Mereka kemudian dimusnahkan.
Orang-orang Saudia Arabia percaya bahwa tengkorak tersebut berasal dari kaum Aad. Pihak kemiliteran Saudi Arabia menutup seluruh wilayah tsb dan tidak mengizinkan seorangpun memasukinya kecuali pihak ARAMCO.
Berita ini disimpan secara rahasia tetapi sebuah helicopter militer mengambil beberapa gambar dari udara dan kemudian salah satu gambar tsb bocor ke internet di Saudi Arabia.
Perhatikan gambar ini dan bandingkan ukuran lelaki yang sedang berdiri dengan ukuran tengkorak tsb
QS 9:70Seperti tertulis dalam Al-Quran bahwa Allah (SWT) pernah menciptakan manusia dengan ukuran yang luar biasa. Mereka adalah kaum Aad dimana Nabi Hud (AS) diutus. Mereka sangat tinggi, besar dan kuat sebagaimana mereka mampu menumbangkan batang pohon hanya dengan menggunakan tangan. Kaum Aad kemudian membangkang perintah Allah (SWT) dan nabi dan mereka melanggar batas-batas yang telah digariskan Allah (SWT). Mereka kemudian dimusnahkan.
Orang-orang Saudia Arabia percaya bahwa tengkorak tersebut berasal dari kaum Aad. Pihak kemiliteran Saudi Arabia menutup seluruh wilayah tsb dan tidak mengizinkan seorangpun memasukinya kecuali pihak ARAMCO.
Berita ini disimpan secara rahasia tetapi sebuah helicopter militer mengambil beberapa gambar dari udara dan kemudian salah satu gambar tsb bocor ke internet di Saudi Arabia.
Perhatikan gambar ini dan bandingkan ukuran lelaki yang sedang berdiri dengan ukuran tengkorak tsb
Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, kaum Nuh, Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? . Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
QS 11:100
Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri yang Kami ceritakan kepadamu; di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada yang telah musnah.
QS 6:133
Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu, sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar