Sabtu, 11 Mei 2013

SEKILAS ASAL USUL RAJA-RAJA DAN TOKOH � TOKOH PENTING DI BANGKALAN 

SEKILAS ASAL USUL RAJA-RAJA DAN TOKOH � TOKOH PENTING DI BANGKALAN �

LEMBU PETENG
 Beliau adalah putra prabu brawijaya ( raja majapahit ) di angakt sebagai Kamituwo di madegan sampang. Memeluk agama islam pada tahun 1478 M. setelah menjadi santri sunan ampel
 * NYAI AGENG BUDO
 Keturunan ke-3 dari lembu peteng. Beliau kawin dengan ario pojok yang juga Masih keturunan prabu brawijaya dari istri yang lain. Perkawinannya dengan ario Pojok dianugrahi seorang putra bernama kiai demang. * KIAI DEMANG Beliau sebagai demang plakaran arosbaya kawin dengan nyai sumekar Mendirikan kraton dikota anyar. Dari perkawinannya beliau mempunyai 5 orang putra Salah satu dari putanya adalah bernama kiai pragalba.
* KIAI PRAGALBA
 Di sebut juga pangiran onggu' beliau mempunyai 3 orang istri yaitu: - nyai ageng suko, dari pemekasan - nyai padopo, dari pemekasan - nyai ageng mamah, dari madegan sampang. Dari perkawinan nya denga nyai ageng mamah memproleh putra bernama Kiai Pratanu Beliau meninggal tahun 1531 M. dimakamkan di komplek makam agung arosbaya.
 KIAI PRATANU ( 1531-1592)
Bergelar Kiai Lemah Duwur, beliau kawin dengan putri pajang dan kawin juga dengan Ratu ibu Madegan Sampang. Dari perkawinannya dengan putri pajang dikaruniai beberapa Putra antara lain : Pangeran Tengah dan Pangeran Mas. Pada jaman belilau memerintah Kraon plakaran dipindah ke Arosbaya. Makam kiai pratanu berada satu komplek dengan Makam ayahnya yaitu di komplek makam Agug arosbaya.
 * PANGERAN TENGAH ( 1592-1620)
 Pada jaman beliau memerintah di Arosbaya, terjadi peristiwa berdarah yaitu tanggal 6 Desember 1596 dan tanggal 5 pebruari 1597. tanggal 6 Desember 1596, 4 buah kapal VOC untuk pertama kalinya berlabuh di Arosbaya ( Amsterdam, Houtman, Kaerel, Mauritius). Utusan pangeran tengah yaitu kiai Ronggo dan P. Musyarif salah paham, yan mestinya harus naik kekapal Mauritius, tetapi utusan tersebut naik kekapal Amsterdam. Terjadilah perkelahian dan utusan Pangeran Tenah gugur. Pembalasan terhadap peristiwa tangal 6 desember 1596 terjadi pada tanggal 5 Pebruari 1597, ketika kapal belanda berlabuh di Arosabaya langgusng diserbu oleh Masyarakat Arosbaya. Pangeran Tengah mempunyai putra bernama R. Praseno. R, Praseno inilah yang nantinya akan bergelar P. Cakraningrat 1. Makam pangeran tengah ini berada di komplek pemakaman belakan mesjid Agun Arosbaya, satu komplek dengan makam P. Musyarrif.
 * PANGERAN MAS ( 1621-1624)
 Beliau adalah adik pangeran Tengah. Beliau diangkat oleh pangeran Tengah Karena putra Beliau R. Prasena masih kecil dan dititipkan ke Madegan Sampang. Pada masa pemerintahannya, Kraton Arosbaya mendapat Serangan dari Sultan Agung Mataram,Arosbaya jatuh ke Mataram.
* P.CAKRA NINGRAT 1 ( 1624-1648)
Nama aslinya adalah Raden Praseno, kawin dengan Ratu ibu ( Syarifah Ambami) Dan dikaruniai 3 oran putra yaitu : RA. Atmojonegoro, R. Undakan, dan Ratu Mertopati. Dari istri yang lain mempunyai putra antara lain adalah Deman Melaya Yaitu ayah dari Trunojoyo. Beliau sering berada di Mataram dan meninggal dunia karena tikaman keris Setan Kober milik pangeran Alit, beliau bersama RA. Atmojonegoro mengadakan perlawanan pada pangeran Alit dan keduanya sama- Sama meninggal. Makam P. Cakraningrat 1 ini dimakamkan di Imogiri.
* P. CAKRA NINGRAT 11 ( 1648-1707 )
Nama aslinya adalah Raden Undakan. Beliau adlah putra dari P. Cakraninrat 1. Seperti juga ayahnya, beliau banyak menghabiskan waktuna di Mataram. Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontaklan Trunojoyo dengan Mataram. P. Cakraningrat II ( paman Trunojoyo ) oleh Trunojoyo kemudian diasinggkan ke Ledoyo Kediri. Kemudian beliau bekerja sama dengan VOC dan diangkat kembali di Sampang. P. Caklraningrat II ini meninggal di Kamal, dalam perjalanannya pulang dari Mataram ke Madura. Karena itu maka P. Cakraningrat II ini disebut juga P.Siding Kamal.
 * P. CAKRANINGRAT III ( 1707-1718 )
Beliau adalah putra dari P. Cakraningrat II. Beliau punya menantu bernama Arya Adikoro yang menjabat bupati pemekasan. P. Cakraningrat III ini disebut juga Sebagai P. Siding Kapal, karena meninggal diatas kapal setelah terjadi Kesalahpahaman nya dengan Belanda.
 * P. CAKRANINGRAT IV ( 1718-1745 )
Beliau adalah saudara dari P. Cakraninrat III. Pada masa pemerintahannya Kraton Tonjung dipindah ke Sebilangan. Saat pertempuran dengan Belanda Kraton Sembilangan dapat dikuasai oleh Belanda. P. Cakraningrat IV melarikan diri ke Banjarmasin, nmamun oleh sultan Banjarmasin ditangkap dan diserahkan kepada VOC di Batavia. Dari sini P. Cakraningrat IV dibuang ke Tanjung Harapan ( Kaap de goede Hoop ). Sebab itu beliau mendapat sebutan senbagai P. Sidingkap. Beliau disemayamkan di Komplek pemakaman Aer Mata. Setelah meningalnya P. Cakraningrat IV ini, gelar raja di Bangkalan menjadi P. Cakradiningrat.
 * P. CAKRAADININGRAT V ( 1745 � 1770 )
Beliau bernama penimbahan sidho mukti putra dari P. cakraningrat IV. Beliau juga' di makamkan di komplek pemakaman air mata. * P. CAKRAADININGRAT VI ( 1770-1780 ) Beliau adalah cucu dari P. akraadiningrat V. beliau di angkat karena ayahnya meninggal dunia pada usia muda. Beliau di makamkan di komplek pemakaman air mata.
 * P. CAKRAADININGRAT VII ( 1780-1815 )
Beliau adalah putra dari P. sidho mukti,dengan kata lain beliau adalah saudara dari ayah nya P. cakraadiningrat VI.dengan demikian P cakraadiningrat VII ini adalah paman dari P.cakradiningrat VI.nama aslinyaadalah bernama R. tawangalun.gelar yang lain beliau adalah sultan bangkalan,kemudian terkenal dengan nama sultan cakradiningrat I.beliau di makamkan di komplek pemakaman air mata. 

BEBERAPA KALIMAT SAMBUTAN DALAM BAHASA ARAB DAN BAGAIMANA MENJAWAB ATAU MERESPONNYA


Jumat, 10 Mei 2013

bagaimana cara menyusun bilangan dalam bahasa arab


عَدَد

‘ADAD (BILANGAN)Mula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar dari ‘Adad (Bilangan):1 وَاحِدٌ 6 سِتُّ
2 اِثْنَانِ 7 سَبْعُ
3 ثَلاَثُ 8 ثَمَانِي
4 أَرْبَعُ 9 تِسْعُ
5 خَمْسُ 10 عَشْرُ


Dalam penggunaannya, bentuk-bentuk dasar ‘Adad tersebut akan mengalami sedikit perubahan dengan ketentuan sebagai berikut:
Bilangan 1 ( وَاحِدٌ ) terletak di belakang Isim Mufrad dan bilangan 2 ( اِثْنَانِ ) terletak di belakang Isim Mutsanna. Bila Isim yang dibilangnya itu adalah Muannats maka bentuknya pun menjadi Muannats. Contoh:ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
قَلَمٌ وَاحِدٌ = sebuah pena مَجَلَّةٌ وَاحِدَةٌ = sebuah majalah
قَلَمَانِ اثْنَانِ = 2 buah pena مَجَلَّتَانِ اثْنَتَانِ = 2 buah majalah


Bilangan 3 sampai 10 terletak di depan Isim Jamak. Bila Isim Jamak tersebut adalah Mudzakkar maka bentuk ‘Adad-nya adalah Muannats, sedang bila Isim Jamak tersebut adalah Muannats maka bentuk ‘Adad-nya adalah Mudzakkar:JAMAK MUDZAKKAR JAMAK MUANNATS
ثَلاَثَةُ أَقْلاَمٍ = 3 pena ثَلاَثُ مَجَلاَّتٌ = 3 majalah
أَرْبَعَةُ أَقْلاَمٍ = 4 pena أَرْبَعُ مَجَلاَّتٌ = 4 majalah
خَمْسَةُ أَقْلاَمٍ = 5 pena خَمْسُ مَجَلاَّتٌ = 5 majalah
سِتَّةُ أَقْلاَمٍ = 6 pena سِتُّ مَجَلاَّتٌ = 6 majalah
سَبْعَةُ أَقْلاَمٍ = 7 pena سَبْعُ مَجَلاَّتٌ = 7 majalah
ثَمَانِيَةُ أَقْلاَمٍ = 8 pena ثَمَانِي مَجَلاَّتٌ = 8 majalah
تِسْعَةُ أَقْلاَمٍ = 9 pena تِسْعُ مَجَلاَّتٌ = 9 majalah
عَشْرَةُ أَقْلاَمٍ = 10 pena عَشْرُ مَجَلاَّتٌ = 10 majalah


Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan Isim Mufrad (Isim Tunggal) meskipun jumlahnya adalah jamak (banyak). Perhatikan pola Mudzakkar dan Muannatsnya serta tanda baris fathah di akhir setiap katanya:ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
أَحَدَ عَشَرَ قَلَمًا = 11 إِحْدَى عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 11
اِثْنَا عَشَرَ قَلَمًا = 12 اِثْنَتَا عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 12
ثَلاَثَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 13 ثَلاَثَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 13
أَرْبَعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 14 أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 14
خَمْسَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 15 خَمْسَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 15
سِتَّةَ عَشَرَ قَلَمًا = 16 سِتَّ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 16
سَبْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 17 سَبْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 17
ثَمَانِيَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 18 ثَمَانِيَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 18
تِسْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = 19 تِسْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 19


Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni Mudzakkar, meskipun terletek di depan Isim Mudzakkar maupun Muannats. Contoh: ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
عِشْرُوْنَ قَلَمًا = 20 عِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 20
ثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 30 ثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 30
أَرْبَعُوْنَ قَلَمًا = 40 أَرْبَعُوْنَ مَجَلَّةً = 40
خَمْسُوْنَ قَلَمًا = 50 خَمْسُوْنَ مَجَلَّةً = 50


Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum angka puluhannya; dan perubahan bentuk (Mudzakkar atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti perubahan bentuk Isim yang dihitungnya dengan pola seperti berikut: ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
وَاحِدٌ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 21 وَاحِدَةُ وَعِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 21
اِثْنَانِ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 22 اِثْنَتَانِ وَعِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 22
ثَلاَثَةٌ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 23 ثَلاَثٌ وَعِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = 23
أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ قَلَمًا = 24 أَرْبَعٌ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = 24
وَاحِدٌ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 31 وَاحِدَةُ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 31
اِثْنَانِ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 32 اِثْنَتَانِ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 32
ثَلاَثَةٌ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 33 ثَلاَثٌ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 33
أَرْبَعَةٌ وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 34 أَرْبَعٌ وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 34


Bilangan ratusan dan ribuan terletak di depan puluhan dan satuannya. ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
مِائَةُ قَلَمٍ = 100 مِائَةُ مَجَلَّةٍ = 100
مِائَةُ قَلَمٍ وَقَلَمٌ = 101 مِائَةُ مَجَلَّةٍ وَمَجَلَّةٌ = 101
مِائَةُ وَعَشْرَةُ أَقْلاَمٍ = 110 مِائَةُ وَعَشْرُ مَجَلاَّتٍ = 110
مِائَتَا قَلَمٍ = 200 مِائَتَا مَجَلَّةٍ = 200
مِائَتَا وَثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = 230 مِائَتَا وَثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = 230
ثَلاَثُ مِائَةٍ قَلَمًا = 300 ثَلاَثُ مِائَةٍ مَجَلَّةٍ = 300
أَلْفُ قَلَمٍ = 1000 أَلْفُ مَجَلَّةٍ = 1000


Adapun bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga, kesepuluh, dan seterusnya) mengalami sedikit perubahan bentuk sebagai berikut: أَوَّلُ = pertama سَادِسُ = ke enam
ثَانِي = ke dua سَابِعُ = ke tujuh
ثَالِثُ = ke tiga ثَامِنُ = ke delapan
رَابِعُ = ke empat تَاسِعُ = ke sembilan
خَمْسُ = ke lima عَاشِرُ = ke sepuluh


Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim Mudzakkar dan Muannats yang di depannya: ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
الْبَابُ اْلأَوَّلُ = Bab Pertama الْغُرْفَةُ اْلأُوْلَى = Kamar Pertama
الْبَابُ الثَّانِيْ = Bab Kedua الْغُرْفَةُ الثََّانِيَةُ
= Kamar Kedua
الْبَابُ الثَّالِثُ = Bab Ketiga الْغُرْفَةُ الثَّالِثَةُ = Kamar Ketiga
الْبَابُ الرَّابِعُ = Bab Keempat الْغُرْفَةُ الرَّابِعَةُ = Kamar Keempat


Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas, keduapuluh, dst) maka hanya angka satuannya saja yang mengikuti perubahan bentuk seperti di atas. Contoh: الْبَابُ الْحَادِيَ عَشَرَ = Bab Kesebelas
الْبَابُ الثَّانِيَ عَشَرَ = Bab Kedua Belas
الْبَابُ الْعِشْرُوْنَ = Bab Kedua Puluh
الْغُرْفَةُ الثَّالِثَةُ وَالْعِشْرُوْنَ = Kamar Kedua Puluh Tiga
الْغُرْفَةُ السَّادِسَةُ وَالسِّتُّوْنَ = Kamar Keenam Puluh Enam
الْغُرْفَةُ الثَّامِنَةُ وَالْمِائَةُ = Kamar Keseratus Delapan


Agar lancar menyebut angka dengan Bahasa Arab, anda harus sering membaca setiap angka yang anda temukan dengan menggunakan Bahasa Arab